Selasa, 27 Juli 2010

Nada-nada indah menyehatkan pikiran

Musik Terapi Kesehatan Otak


Liputan6.com, Jakarta: Musik ternyata sangat berpengaruh bagi kesehatan otak. Menurut Bunda Atty, peneliti dan pemerhati teknologi otak, pada prinsipnya otak bekerja secara elektrikal dengan bertumpu kepada gelombang frekuensi. Sama seperti musik, dentingan, gesekan, dan nada-nada musik bermain di level gelombang frekuensi. "Otak bekerja dengan listrik yang diukur dengan frekuensi," kata Bunda, belum lama ini.

Bunda mencontokan beberapa gelombang frekunsi. Seperti beta untuk fokus sehari-hari, alpha untuk rileks, theta berguna bagi relaksasi dalam, meditasi, atau merenung dan memecahkan masalah, sedangkan delta digunakan untuk tidur.

Lantaran itulah, kesibukan otak harus dibantu dengan fokus, rileks. Dalam kaitan ini musik sangat bermanfaat untuk kerja otak. Musik sangat begitu berguna untuk otak. "Sebuah lagu pasti memiliki memori tersendiri dan berkaitan dengan kerja otak," katanya.

Sementara itu, musisi Keenan Nasution, berpendapat bahwa musik itu berhubungan dengan kehidupan. Keenan mencotohkan hubungan frekunsi dengan tumbuh-tumbuhan. "Pertumbuhan sayur yang disimpan di ruang kaca dengan pengaruh musik yang baik atau rock akan berbeda," kata Keenan.

Bagaimana musik menjadi sarana terapi kesehatan. Caranya bisa dengan kegiatan biasa, seperti mendengar musik sebelum tidur, di perjalanan, di ruang keluarga, dan ruang baca. Atau dengan aktivitas hipnoteraphy klinis. Artinya sugesti nilai-nilai positif masuk kedalam otak berbarengan dengan musik.

Eli, salah seorang klien, mengaku ia sempat sakit akibat jatuh. "Namun penyakit saya sembuh dengan terapi musik. Badan saya tidak sakit lagi," kata Eli.

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh tentang musik terapi kesehatan otak ini bisa menghubungi "Brain Booster Manajemen Indonesia" Telepon 021-70732682. Atau untuk lebih lengkapnya bisa dilihat di www.Liputan6.com.(IAN)

Minggu, 25 Juli 2010

Buat para diabetis, semoga bermanfaat

Benarkah Nasi Putih Makanan Tak Sehat


Hidangan Bak Kut Teh
dengan nasi dan sayur asin

Mengkonsumsi nasi putih sudah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Namun Peneliti dari Universitas Harvard menemukan bahwa mengkonsumsi nasi putih sangat tidak sehat untuk para penderita diabetes. Lalu, makanan apa yang bisa menggantikan nasi putih?

Seperti dikutip dari laman Genius Beauty, peneliti menyatakan bahwa beras merah bisa menggantikan nasi putih, bahkan menurunkan risiko diabetes hingga 16 persen.

Mengganti nasi putih dengan beras merah merupakan salah satu cara terbaik menekan peningkatan gula darah. Alasannya, nasi halus atau putih bisa meningkatan kadar gula darah Anda.

Studi ini dilakukan di AS yang melibatkan lebih dari 200 ribu orang. Hasil penelitian, ditemukan bahwa porsi makan 150 gram beras putih lebih dari lima kali seminggu meningkatkan risiko diabetes sebesar 17 persen dibandingkan dengan orang-orang yang makan hanya satu porsi nasi dalam sebulan.

Hal ini dijelaskan oleh fakta bahwa beras merah kaya serat yang bisa digunakan untuk diet. Penggilingan beras coklat menghapus sebagian besar serat tersebut, sehingga kadar glukosa darah lebih tinggi.

Beras merah lebih sehat daripada beras putih dilihat dari konten serat dan nutrisi. Bran atau bekatul dari gabah mengandung vitamin B, mineral, serat, asam folat, juga kaya kalium, seng, tembaga, dan yodium. Selain itu beras pecah kulit memiliki rasa kacang ringan.

Jadi pecinta nasi putih harus beralih ke beras merah dan biji-bijian lainnya. Para peneliti merekomendasikan mereka yang suka makan banyak nasi putih untuk menggantinya dengan beras merah. (sj)

Kamis, 15 Juli 2010

Ada bintang yang lebih besar dari Matahari

Bintang Ini 20 Kali Lebih Besar dari Matahari
By Renne R.A Kawilarang


VIVAnews - Suatu teleskop luar angkasa berhasil memotret sekumpulan bintang yang berada di galaksi lain. Salah satunya adalah sebuah bintang muda yang diyakini berukuran 20 kali lebih besar dari matahari.

Demikian ungkap ilmuwan yang bekerja sama dengan peneliti dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Peneliti NASA, Stefan Kraus dan astronom dari Universitas Michigan, Ann Arbor, mengungkapkan bahwa penemuan itu dalam rangka meneliti bagaimana bintang-bintang besar lahir di jagat lain.



Seperti dikutip di laman resmi NASA, Rabu 14 Juli 2010, Kraus mengungkapkan bahwa Teleskop Luar Angkasa milik NASA, Spitzer, berhasil merekam gambar suatu bintang yang dinamakan IRAS 13481-6124. Gambar dari Teleskop Spitzer itu juga didukung oleh pantauan dari stasiun teleskop di Chile.

Bintang itu berlokasi di konstelasi Centaurus, yang berjarak 10.000 tahun cahaya. Massa IRAS 20 kali lebih besar dari matahari. "Ini merupakan kali pertama benda seperti itu bisa terpantau," kata Kraus.

Melalui pencitraan Spitzer, para peneliti juga menyaksikan bahwa bintang itu dikelilingi oleh kumpulan gas dan debu sehingga menyerupai cakram. Fenomena seperti juga terjadi pada bintang-bintang yang lain. "Cakram itu sangat mirip dengan apa yang telah kami lihat pada bintang-bintang muda, yang bentuknya lebih kecil, namun tetap saja besar," kata Kraus.

Menurut dia, gambar dari Spitzer kali ini menghasilkan citra yang lebih jelas dari yang pernah diperlihatkan sehingga membantu para ilmuwan untuk memahami lebih baik akan lahirnya bintang di jagat lain. - VIVAnews

Senin, 12 Juli 2010

Untuk yang ingin sehat

Buang Racun Tubuh dengan Tidur

Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika melakukan aktivitas tidur dengan kuantitas dan kualitas yang baik.

Selain bisa meningkatkan kekebalan tubuh dan menjadi obat kecantikan alami, aktivitas tidur yang dijalani secara normal 7-8 jam tiap malam bisa membantu tubuh melakukan detoksifikasi alami untuk mengusir racun dalam tubuh.

“Tubuh kita secara alami bisa membersihkan racun dengan tidur yang berkualitas dengan kuantitas yang cukup,” kata DR Lily G Karmel MA dari Fit 'n Chic Family Fitnes saat ditemui di acara Seminar Hipertensi pada Peringatan Hari Hipertensi Sedunia tahun 2010 di Kantor Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementrian Kesehatan di Percetakan Negara, Jakarta, Senin 12 Juli 2010.

Lewat pemaparannya dalam seminar, berikut penggalan waktu tubuh melakukan detoksifikasi alami saat tidur:

21.00 - 23.00 : secara alami melakukan detoksifikasi tubuh dan pertumbuhan. Umumnya, proses pertumbuhan pada anak-anak terjadi pada waktu ini. Karena itu, jangan biarkan si kecil tidur lebih dari pukul 9 malam.

23.00 - 01.00 : terjadi proses pembersihan liver atau hati

01.00 - 03.00: detoksifikasi empedu

03.00 - 05.00: detoksifikasi paru-paru

05.00-07.00 : detoksifikasi usus besar

Tak hanya itu, DR Lily menambahkan, saat aktivitas tidur pukul 24.00-04.00 tubuh bahkan tak henti bekerja. Aktivitas sumsum tulang belakang terus memproduksi darah ketika kita sedang terlelap tidur.

“Untuk itu, lakukan tidur berkualitas dengan kuantitas cukup, sekitar 7-8 jam per malam,” katanya menegaskan - VIVAnews

Kamis, 08 Juli 2010

Beragamnya ciptaan Al Chaliq

Mahluk Aneh Ditemukan di Dasar Atlantik


Mahluk aneh di dasar laut Atlantik

By Elin Yunita Kristanti

- Ilmuwan dari Inggris dan 16 negara lainnya baru saja menyelesaikan ekspedisi ilmiah di dasar laut Atlantik yang belum pernah terjamah sebelumnya.

Alih-alih melihat dasar laut yang tanpa kehidupan, para peneliti justru membawa gambar mahluk hidup di kedalaman laut, yang belum pernah diketahui keberadaannya.

Riset yang dilakukan dokus pada area Mid-Atlantic Ridge -- pegunungan di bawah air yang membelah laut menjadi dua, timur dan barat. Pemandangan di sana didominasi bebatuan karang, tebing terjal, dan dataran terbuka.

Di wilayah 'tandus' itu ditemukan sedikitnya 10 mahluk yang diduga kuat merupakan spesies baru selama ekspedisi enam minggu Kapal Penelitian Inggris, James Cook.

Para ilmuwan mengirim kendaraan eksplorasi, Isis untuk menyelami dasar laut selama 30 jam di kedalaman sampai 3.600 meter.

Isis, dilengkapi 10 kamera canggih dan lampu superkuat menerangi kegelapan dasar laut. Di sanalah, kendaraan seukuran van itu mengambil foto-foro spesies aneh yang sedang berinteraksi dengan habitat alami mereka.

Beberapa mahluk yang menarik perhatian adalah tiga spesies baru enteropneust -- sejenis cacing laut -- berwarna cerah. Invertebrata kecil ini berukuran sepanjang 10 centimeter sebelumnya hanya di temukan di Samudera Pasifik.

Direktur Laboratorium Kelautan Universitas Aberdeen, Profesor Monty Priede mengatakan, ini adalah enteropneust merah muda pertama yang mereka lihat.

"Ini momentum yang sangat menggairahkan. Ah, kami orang pertama yang melihat ini!," kata Priede, seperti dimuat laman LiveScience.

Saat ini sample binatang ini telah dipotong-potong untuk diteliti lebih jauh. Namun, kata dia, momentum terbaik adalah saat tim melihat mahluk seperti cacing berenang ke arah mereka.

"Binatang itu mengambang di air, meringkuk, dan hanyut oleh arus. "Tapi, ketika dia merasakan kehadiran Isis, ekornya langsung lurus langsung melesat ke dalam air, seperti manusia sedang menyelam," tambah dia.

Penemuan spesies cacing baru itu punya arti penting. Kata Priede, makhluk ini merupakan "dasar dari rantai evolusi.

"Meski mereka bukan rantai evolusi yang hilang, setidaknya mereka dekat dengan itu," tambah dia.

Ekspedisi Cook, tambah Priede, adalah bagian dari sensus internasional kehidupan laut -- untuk meningkatkan pemahaman kita tentang populasi laut.

"Ada banyak real estate di tengah-tengah." "Kami menyadari ada habitat yang jauh lebih banyak luar sana daripada yang kita sadari."